Thursday 28 February 2008

Raul Renanda - Women Radio Jumat Feb 28! Jam 4 sore

Bila kebetulan ada di dekat radio ;-) bisa dengarkan obrolan Griya di 94.3FM Women Radio jam 4 Sore..bisa telepon langsung ke radio (mungkin dibuka jam 3.30 pm) bila ingin bertanya langsung...

Topik:

Interior Rumah Tinggal

Enjoy!

Wednesday 27 February 2008

Mencoba memahami 'fee' kontraktor...















image info

Sering kali saya berbicara dengan klien mengenai pemilihan kontraktor untuk membangun rumah tinggal mereka. Hampir semua klien fokus kepada pengajuan biaya, rulesnya 'jelas' yang paling murah, itu yang baik. Dan bila 'mahal' artinya tidak baik. Walau tetap ada perhatian ke 'proyek yang dikerjakan sebelumnya', pada akhirnya pengajuan biaya final lah yang menentukan.

Hal ini jelas wajar, mengapa? karena berbeda dengan fee para desainer yang 'hanya' sekian persen dari sebuah proyek, membayar kontraktor secara harfiah berarti 'membayar rumah itu sendiri'(tentu kita mengupayakan se-murah mungkin)...

Ada hal yang sering menghantui para klien, apakah saya membayar dengan benar? apakah saya di'tipu'nya?

Hal ini tidak lah mengherankan, mengapa? karena memang prinsip 'hidden cost' sudah menjadi hal yang lumrah dalam cara sang kontraktor mengajukan biaya pembangunan tersebut.

Namun, sebenarnya, hidden cost itu seharusnya tidak perlu ditutupi , bila komunikasi oleh kontraktor cukup jelas, karena didalam fee tersebut sebenarnya terdapat:

- Biaya tidak terduga, yaitu bila suatu saat harga material tiba-tiba naik, atau langka
- Biaya tenaga ahli khusus, tukang juga ada 'kelas'nya, semakin ahli, semakin tinggi biayanya
- Faktor kesalahan pekerjaan dilapangan
- Faktor mundurnya proses pelaksanaan/penundaan di lapangan

Sebenarnya, bila di'buka' lebih jelas, yang pada satu sisi justru mengambil jalur yang lebih beresiko, pada satu sisi lain justru memberikan ketenangan dan hubungan yang baik, terutama bila terdapat hal-hal yang ada diluar dugaan.

Bila kita sebagai klien, mengharapkan resiko yang buruk nanti akan ditanggung oleh sang kontraktor, seperti kesalahan pekerjaan, biaya material naik, dan penundaan pekerjaan dan pembayaran dari kita, secara fair, kita pun harus memahami bila mereka justru mendapatkan keuntungan yang besar, bila proyek berjalan dengan baik dan efisien. Disitulah letak kegunaan 'hidden cost'/profit dari sang kontraktor...

Saya sendiri, sebagai desainer, memang urusan biaya pembangunan lebih ditekankan kepada klien-kontraktor. Sementara dari 'pihak' desainer, lebih fokus kepada keahlian dan pengalaman sang kontraktor itu sendiri.

Banyak proyek yang tidak sukses, justru terletak kepada karena kontraktor yang tidak handal. Kesalahan desain pada fase perencanaan, dapat diatasi dengan pembetulan gambar, namun kesalahan yang terjadi pada masa konstruksi, memakan biaya yang luar biasa besar.

Pada intinya, justru letak kemampuan manajerial dan pengetahuan keteknikan yang handal, adalah kunci memilih kontraktor yang baik untuk rumah tinggal kita.

Tuesday 26 February 2008

Bookshelves...




Ide2 lucu dari desain rak buku...bisa dilihat disini.

Oh, my wife will love it!

Monday 25 February 2008

Sunday 24 February 2008

Rumah Harian, dan Rumah Pesta...













Rumah memang didesain agar berfungsi untuk kebutuhan kita sehari-hari, tidur, bekerja, belajar, bermain, makan, menonton tv dan lain sebagainya. Namun tentu kita juga melakukan hal yang 'istimewa' di hari-hari spesial, seperti; Ulang Tahun, Hari Raya, Rapat Keluarga Besar, Arisan dan acara-acara lain yang mengundang banyak orang, dengan kata lain; Sebuah Pesta.

Untuk itu, kita harus secara sadar selalu menyiapkan rumah kita agar selalu 'siap' untuk berubah pada acara-acara tersebut.

Pencahayaan: Rencanakan pencahayaan menjadi 2-3 tipe;
1. Pencahayaan Harian; Fokus kepada terang yang cukup, terutama untuk membaca. Dan juga perhatikan penggunaan beban listrik yang ekonomis.
2. Pencahayaan Dramatik: Fokus kepada keindahan, dimana bisa kita gunakan untuk saat-saat rileks dan intim, juga baik untuk menerima teman dekat/acara sosial kecil.
3. Pencahaayaan Totall Fokus kepada penerangan yang meriah dan terang, yang kita gunakan pada saat pesta dan acara keluarga besar.

Interior:
Begitu juga dengan interior dan layout ruangan, persiapkan/rencanakan sebelumnya bagaimana posisi sofa/meja/kursi/lemari bila suatu saat nanti, ruangan tersebut akan digunakan untuk pesta. Bila kita termasuk orang yang sering mengadakan pesta, hindari menggunakan perabot yang berat, fokus kepada furnitur yang ringan dan mudah digeser....

Untuk yang sering mengundang anak-anak kecil, sebaiknya juga diperhatikan posisi benda yang gampang pecah atau kotor...

Selamat berpesta!

Friday 22 February 2008

Desainer kita adalah dokter kita...














Penganalogian profesi desainer arsitektur dan interior dengan profesi dokter sering saya lakukan, tentu, penyamaan 'profesi' ini bersifat loosely dan konseptual saja, tentu buat anda yang mengerti dan berprofesi sebagai dokter, bisa mempunyai pengertian yang berbeda, so please, sebelum saya bercerita dibawah, bila tersinggung, saya mohon maaf sebelumnya...


Bila dilihat dari sisi pekerjaannya sehari-hari, ada kesamaan. Dokter melakukan tugas konsultasi, dimana kita bisa datang ketempat praktek dan menyampaikan keperluan kita. Lalu sang dokter bisa memberikan kita pengarahan, dan obat ringan yang bisa kita beli di apotik. Dan bila penyakit kita serius, maka kita harus segera pergi ke rumah sakit dan bila perlu, kita di bedah/operasi...kira-kira seperti itu bukan?

Desainer juga melakukan hal yang hampir sama, anda berkonsultansi dengan mereka, dan sang desainer memberikan gambar awal, dan bila berlanjut maka gambar dibuat lebih detail, dan pada saatnya, proyek akan dilaksanan.

Dokter dan Desainer adalah manusia biasa yang memiliki pengetahuan/ketrampilan khusus. Bila kita sakit, dokter tidak bisa mengetahui langsung apa penyakit kita, tahap awal kita harus berbicara dengan jelas, komunikasikan apa keluhan kita, semakin kita tepat berkomunikasi, semakin jelas apa yang dapat sang dokter mengerti, dan memberikan input awal...

Dengan desainer, kita pun perlu untuk memberikan apa yang kita inginkan dengan jelas, desainer tidak bisa mengerti dengan pasti, apa yang ada dikepala kita. Mereka hanya mencoba mendengarkan dengan baik dan mengambil kesimpulan dari info tersebut. Sama dengan dokter, bila sang pasien salah/kurang baik cara berkomunikasinya, maka sang dokter pun sulit dan bisa salah mengdiagnosa. Begitu juga dengan desainer, bila keinginan anda tidak jelas, maka jangan heran, bila sang arsitek salah menebak apa keinginan anda....

Juga seperti dokter, pada tahap-tahap berikutnya, barulah ia bisa mendeteksi dengan proaktif, dokter menggunakan hasil lab, cek darah, rontgen dan MRI, desainer mendeteksi dengan melihat site, membaca kebutuhan rumah kita, budget kita, dan timing kita..pada tahap ini keahlian sang dokter dan desainer lah yang lebih berperan. Semakin 'tinggi' ilmu sang dokter dan desainer, semakin tajam analisanya..dan dapat memberikan hasil yang baik..

Namun, bagaimanpun juga, "meeting pertama" dengan sang dokter atau desainer, kita lah yang menentukan nasib kita selanjutnya, siapkan komunikasi yang baik, perjelas apa yang kita harapkan atau permasalahan kita lebih baik, agar sang dokter/desainer dapat dengan cepat mendiagnosa 'penyakit'/problem kita lebih baik...dan akhirnya, tidak ada salah paham...

;-)

Thursday 21 February 2008

Rumah Tumbuh...



















Rumah memang mahal. Untuk siapapun juga.

Terkadang kita mempunyai budget yang terbatas, namun kebutuhan kita tinggi. Mungkin saat ini kita terpaksa menggunakan solusi "rumah tumbuh".

Rumah tumbuh = staging development.

Ada 2 tipe rumah tumbuh, tumbuh ke 'atas' dan tumbuh ke 'samping'.

Tumbuh ke atas artinya kita akan membangun lantai lain diatas bangunan yang sudah ada, biasanya untuk tanah yang terbatas luasnya. Tidak ada jalan lain kecuali membangun ke 'atas'.

Tumbuh ke samping artinya tanah kita masih ada 'sisa' untuk dibangun, perluasan. Tidak ada penambahan ke atas, karena tanah kita masih cukup luas.

Yang terpenting bila kita mengambil jalur ini adalah, rencanakan dari awal. Siapkan struktur yang sanggup menahan penambahan keatas dari awal. Dan siapkan 'lubang akses'/pintu ke bangunan disamping bila kita suatu saat nanti akan memperluas ke 'samping'.

Ada pengertian lain untuk stanging development, untuk kita yang mempunyai dana terbatas. Buatlah exterior rumah yang simple, kuat dan tidak bocor. Dana kita saat ini justru di fokuskan ke interior. Toh selama ini kita lebih sering berada di dalam rumah bukan? biar suatu saat nanti bila ada dana lagi, elemen 'hiasan' exterior bisa kita perbaiki dan dipercantik. Salah satu kelebihan cara ini adalah, pekerjaan eksterior tetap dapat dilaksanakan ketika kita tinggal didalam rumah tersebut, tidak akan menggangu aktifitas kita sehari-hari...

Wednesday 20 February 2008

Berapa Fee Arsitek yang 'wajar'?

ti














(thanks buat Yolanda yang 'push' agar saya nulis lagi...)

Hmm...serem banget bila saya harus bicara fee ;-)


Saya bertemu berbagai macam klien, dan tentu mereka akan menanyakan berapa fee saya, reaksinya bermacam-macam, ada yang merasa keberatan (terutama teman2 dekat....dapat dimaklumi tentunya), ada yang merasa 'tidak yakin', ada yang 'tidak menawar', dan ada yang justru menaikkan fee saya (!)

Dari beberapa tipe klien tersebut, rata-rata, fee yang saya ajukan, relatif sama. Lalu mengapa bisa tercipta reaksi yang berbeda?

Seperti bisnis pada umumnya, seorang konsultan mempunya overhead, yaitu biaya dasar untuk dapat dimulainya suatu proyek, seperti biaya kantor, gaji pegawai, konsultan tambahan, marketing dan lainnya. Biaya ini untuk konsultan, sangat tinggi (untuk anda yang mempunyai usaha sendiri tentu menyadari akan hal ini, untuk anda yang bekerja diperusahaan, biasanya kurang memahami hal ini...pada umumnya ya..) Nah, biaya overhead ini ibaratnya sama saja dengan NOL. Yaitu, walau ada angka yang cukup signifikan, namun untuk sang arsitek tidak berpengaruh, karena 'income' dari sang arsitek itu diperhitungkan diatas overhead ini. Baru sang arsitek mempunyai penghasilan. (rasanya penjelasan ini agak 'perlu-gak-perlu')

Pertanyaanya adalah, berapa 'value' sang arsitek itu?

Mungkin, pertanyaan yang lebih jelas adalah, seberapa 'valuable' sang arsitek untuk proyek anda?

Atau lebih 'tajam' lagi, seberapa penting 'value' proyek rumah tinggal tersebut dimata diri anda sendiri?


Biasanya, yang jelaskan adalah seperti ini:

- Anda tidak membayar gambar rumah ini, yang anda bayar adalah, 'keamanan' investasi ada. Intinya adalah, uang yang anda 'spend' untuk membangun rumah adalah dana yang sangat tinggi. Arsitek adalah 'salah satu' komponen penting, apakah, dana yang anda sediakan tersebut, ter-spend dengan baik. Sang arsitek yang baik, akan menghasilkan proyek yang baik. Karena kita tidak mau salah/gagal dalam proyek rumah kita.

- Tidur nyenyak. Kita membayar arsitek, justru supaya kita bisa tidur nyenyak, kita justru membayar sang arsitek, 'agar sang arsitek tidak tidur'.

- Ada gambar ada fee, tidak ada gambar tidak ada fee. Memang, fee baru diterima utuh oleh sang arsitek, ketika gambar sudah diberikan kepada anda. Mirip proses jual beli memang; ada gambar, ada uang. Namun ada hal yang tidak akan pernah anda tahu, yaitu:

Seberapa pentingkah proyek anda buat sang arsitek? apakah sang arsitek tersebut telah memberikan kemampuan terbaiknya untuk proyek anda? atau kan hanya sekadar, 'memberikan' gambar?

(Memang standar fee konsultan itu ada, walau masih di 'ribut' kan oleh beberapa kalangan)

Yang terpenting, bila kita tahu bahwa sang arsitek tersebut fokus kepada proyek kita dan dapat dipercaya, seberat-beratnya fee sang konsultan, tentu akan terasa 'ringan' bila proyek kita berjalan dengan baik nantinya...

Lalu apa hubungannya dengan foto 'mobil' diatas?

Ssangyong adalah produsen mobil kelas dunia,marketing mereka ambisius, dan investasi di bisnis mobil tidak 'main-main'; pertanyaannya adalah, mengapa mereka 'rasanya' sulit sekali 'membeli' desainer yang handal?

Berapa 'value' Ssangyong di mata anda?

Friday 15 February 2008

Raul Renanda - Interview Women Radio

Pada hari Jumat, 15 Februari, Saya di interview oleh Lia Hafiz di Women Radio 94.3 fm. Jam 4 s/d 5 sore.

Pembicaraan cukup menarik, bisa anda dengarkan/download disini (right click - save as.. untuk download).

Topiknya sekitar style rumah tinggal...

Women Radio mempunyai acara yang menarik, Griya, setiap jumat jam 4-5. Banyak info dan tanya jawab mengenai rumah tinggal.

Rekaman agak kasar beberapa segmen, harap maklum karena direkam oleh radio dan hari sedang hujan....ih dingin.