Thursday 22 May 2008

Sneak Peek : Buku "Untuk Arsitek"...



















Ada beberapa teman yang bertanya kok saya semakin jarang menulis di blog ini? well, energy saya curahkan untuk 'yang satu ini'...

Masih dalam tahap 30-50%, buku "untuk arsitek..." saya tulis sebagai bacaan ringan untuk kita para arsitek muda dan mahasiswa...

Semoga lancar..doain ya..

Tuesday 20 May 2008

Stick with it...

Penting sekali buat kita agar kita tetap berpegangan dengan prinsip Interior, terutama warna yang telah kita tetapkan..

terutama kita sedang membeli barang2 untuk interior rumah kita. Jangan kita tergoda dengan tawaran harga murah yang ada di toko, namun tidak sesuai dengan konsep interior kita.

Kita harus ingat interior yang adalah satu kesatuan tema, bukan indah/mahalnya barang2 individual...

Material bangunan yang baik?

Bila kita bingung material finishing apa yang baik buat rumah kita, perhatikanlah material yang sudah dipakai dirumah lainnya, dan pastikan rumah tersebut telah berdiri lebih dari satu tahun.

Mengapa? Karena setelah rumah lama berdiri, karakter material yang sesungguhnya baru terlihat...

Mungkin material finishing setelah sekian lama akan retak-retak?

Mungkin material tersebut mudah kotor?

Mungkin material tersebut berubah warna setelah sekian lama?

Jangan terpancing dengan kualitas material bangunan yang cantik sewaktu masih baru...

Monday 19 May 2008

Wednesday 14 May 2008

Why Not?

(dari Tunagus M. Aziz Soelaiman, Arsitektur ITB - Forum IAI)


HAL-HAL YANG DIDAPAT DARI "GREEN FESTIVAL"
(AKSI MENYELAMATKAN BUMI)

A I R

01. Pemakaian air kita :

a. Sikat gigi : dengan keran, 1 menit = 6 L
dengan gelas = ½ L

b. WC flush : single flush = 6 L
dual flush = 3 L
untuk buang air kecil,
tekan flushing kecil
untuk buang air besar
tekan flushing besar

c. Cuci mobil : dengan ember = 75 L
dengan selang = 300 L

d. Cuci mobil/siram tanaman dengan selang selama 30
menit = 180 L

e. Mesin cuci : front loading = 100 L
top loading = 150 L

f. Cuci piring : keran (15 menit) = 90 L
baskom = 45 L

02. Keran / WC bocor, per hari membuang air
sia-sia 100 L

03. Rata-rata pemakaian air di Indonesia, per
orang per hari 144 L = 8
galon, sedang di kota per orang per hari 250 L = 13
galon

04. Pemakaian toilet shower lebih irit air
daripada gayung

LISTRIK

01. Matikan alat listrik saat tidak digunakan.
Jangan biarkan alat
listrik berada pada kondisi stand by, lepaskan
kabel dari stop kontak.
Gunakan stop kontak dengan tombol on / off agar
tidak perlu repot
mencabut/memasang kabel.

02. Pada kondisi stand by, alat elektronik masih
menggunakan listrik
sebesar 5 watt. Membiarkan TV, computer, tape, DVD
player pada kondisi
stand by selama 8 jam/hari berarti :

- melakukan pemborosan listrik sebesar 160
watt/jam/hari

- memboroskan uang sejumlah Rp. 35.000,- / tahun

- memboroskan emisi 43 kg CO2 / tahun

03. Hematlah listrik terutama pada pk. 17.00 -
22.00 karena pada saat
itu semua peralatan listrik pada umumnya dipakai.

04. Pakailah lampu hemat energi jenis CFL yang
ditandai dengan lpw
(lower per watt). Semakin tinggi lpw nya, semakin
effisien lampu
tersebut. Pilih lampu CFL dengan lpw lebih besar
untuk watt yang sama

Monday 12 May 2008

Arsitek Keras Kepala (lagi)

Buat saya, selain mendesain 'eksterior' rumah tinggal, sebuah proyek 'interior' terkadang cukup menarik perhatian saya, terutama bila rumah tersebut di desain oleh arsitek lain.

Entah kenapa bulan ini saya mendapatkan 2 buah proyek interior rumah tinggal, dari 2 karya arsitek yang berbeda.

Arsiteknya boleh berbeda, namun, keluhan dari sang owner..sama saja.Masing-masing arsitek 'keras kepala'. Alias, sulit untuk memenuhi keinginan sang owner.

Bedanya, yang proyek pertama saya tidak setuju dengan sang arsitek, sementara, 'anjuran' arsitek di proyek yang ke 2 justru saya 'mengerti' atau setuju. Yang pertama terkesan 'asal' keras kepala, sementara arsitek lainnya menunjukkan kesan 'alasan yang jelas'.

Mungkin pandangan saya terhadap kesan 'asal keras kepala' tersebut agak keras. Namun pada intinya, letak persoalannya adalah : alasan. Atau 'reasoning'.

Dalam perbedaan pendapat dengan klien, ada 3 hal yang berpengaruh; 2 hal pertama mutlak, sedangkan yang ketiga 'debatable':

1. Budget; sebuah usulah dari arsitek tidak boleh memberatkan sisi keuangan sang owner. Bahkan bila bisa, meringankan biaya pembangunan.

2. Waktu; sebuah usulan sebaiknya tidak menunda pekerjaan dilapangan.

Artinya, dari kedua poin diatas, tidak ada salahnya sebuah usulan tersebut berdampak biaya tinggi atau waktu yang menjadi lama, selama sang owner menyetujuinya.

Yang ke 3...Estetika.

Hal keindahan inilah yang sangat sulit di perdebatkan. Saran saya seperti ini, bila kita mencari arsitek karena alasan 'desain dia bagus', maka percayakan keputusan estetika kepadanya. Namun, bila alasan kita mencari arsitek karena 'alasan selain estetika' maka, jelaskan kepadanya, dari awal bahwa kita akan juga turut mengontrol sisi keindahan dari rumah tinggal ini....

dan bila anda sang arsitek...usahakan memberika alasan yang jelas, mengapa kita mengambil keputusan yang agak berbeda dengan keinginan sang owner. ..