Wednesday, 28 February 2007

Cek Budget anda..seriously.

Dibeberapa rumah tinggal yang saya desain, saya cukup bersyukur mempunyai klien yang tidak membatasi dalam segi pembiayaan. Walau tetap bekerja dalam rencana pembiayaan yang terukur, selalu ada rasa "aman" apabila dalam perjalanan saya mendesain, saya tambahkan beberapa elemen yang pada akhirnya mau tidak mau membebani rencana tersebut. Saya beruntung karena klien sayaselalu menyanggupi perkembangan biaya tersebut. That's good for both of us.

Namun, sudah tentu saya tidak selalu mempunyai klien yang seperti itu. Pernah salah satu klien saya dengan tegas berkata;

"hanya segini uang saya, lebih sedikit saja, saya benar-benar tidak sanggup".

Pada saat itu pula saya dengan team kontraktor benar-benar berhati-hati dalam menghitung biaya bangunan ini, dengan sangat sadar kita berusaha menghitung biaya pembangunan sesuai dengan anggaran, atau bila perlu lebih rendah dari yang kita rencanakan. Good for both of us.

Namun, sepanjang pembangunan, selalu ada saja perkembangan yang tak terduga. Hal yang kecil yang kita terlewati mulai bermunculan, yang pada satu ketika mulai menjadi beban terselubung.

Dengan kita selalu meninjau proyek dalam segi pembiayaan, kita dapat mengerem biaya-biaya tidak terduga tersebut, atau dengan sadar mengetahui apa-apa saja yang telah membengkak dan secepatnya mengambil keputusan untuk meninjau kembalik apa-apa saja yang belum dikerjakan untuk memenuhi sisa budget tersebut.

Ada baiknya kita tidak terburu-buru dalam membangun rumah; Cepat bukan berarti terburu-buru. Bila saat ini anda sedang 'asik-asiknya' membangun, saya anjurkan, berhenti sejenak. Ambil nafas dan evaluasi hasil kerja kontraktor dan pengeluaran yang telah dilakukan.

Jangan membangun rumah karena faktor emosional, ingin cepat-cepat selesai. Anda akan kecewa pada akhirnya bila biaya dan kualitas pembangunan tidak seperti yang anda harapkan; ketika rumah sudah jadi, ketika adrenalin membangun sudah hilang, setelah "house warming" diadakan, baru pada saat itu anda melihat dengan jelas, apakah proyek ini berjalan dengan baik, atau tidak.

Selamatkan proyek anda, sekarang juga.

Tuesday, 27 February 2007

Kinerja Desainer...

Bagaimana anda tahu bahwa desainer anda bekerja dengan baik? dari mana benchmark yang bisa kita pakai dalam menilainya?

Tidak ada, dan kemungkinan besar, anda tidak akan pernah tahu.

Mengapa? karena tidak ada proyek yang sama, dan tidak mungkin terdapat 2 desainer dalam 1 jenis proyek yang sama. Jadi membandingkan desainer A dan B, bukan perkara mudah.

Itu sebabnya diskusi mengenai "Pembalap Formula 1 terbaik sepanjang masa" tidak pernah tuntas, karena, memang hampir sulit diketahui, karena setiap kendaraan; walau dari team yang sama, tetap berbeda, apalagi untuk mengetahui kemampuan rivalnya...mobil berbeda, kondisi track yang berbeda, teknologi yang berbeda.

Apakah desainer yang baik adalah seorang yang membuat anda senang?
Apakah desainer yang baik adalah seorang yang menuruti kemauan anda?
Apakah desainer yang baik adalah seorang yang ternama? apakah karena desainnya bagus? apakah yang bisa menghemat uang anda?

Ada beberapa cerita yang saya dengar; Si A itu desainnya bagus, tapi orangnya cerewet. Si B itu baik orangnya tapi kaku dan gak kreatif, si C itu ngambekan tapi desainnya keren, si D itu memang bagus tapi biayanya membengkak sekali, si E itu kata orang desainnya bagus tapi saya tidak nyaman menempatinya. dsb

Lalu bagaimana cara menilainya? saran saya, kita kembalikan lagi ke pertanyaan awal; apa yang menjadi prioritas anda, tentu kita ingin segalanya namun kita juga perlu tahu, kita tidak mungkin mendapatkannya. Selalu ada yang akan di korbankan, menjadi 2nd priority, atau yang di anggap kekurangan yang dapat di "lupakan".

Kita kembalikan ke pertanyaan awal; mengapa saya ingin si A untuk menjadi desainer pilihan saya.

;-)

Gak ada salahnya...





















Bila judul tulisan, "

Top 50 Things To Do To Stop Global Warming

terlalu "serem" atau "berat", coba judul lain, seperti.. "Gak ada salahnya ikutin saran ini, pasti ada baiknya lah - don't think, just do it"

OK ini beberapa yang saya anggap, tidak ada alasan kenapa kita gak melakukannya, sekarang;
1.Ganti dengan lampu hemat energi
2.Bila membeli peralatan elektronik , please perhatikan sisi hemat listrinya
3.Sebaiknya "OFF" kan TV, Komputer etc, jangan "standby"
4.(Feng Shui ada benarnya) Jauhkan kulkas dari kompor
5.Mandi dengan "SHOWER"
6.Kurangi mandi dengan air panas
7.Sebaiknya beli sabun/obat nyamuk dll yang ada refillnya
8.Shopping bag, jangan dibuang, tapi digunakan lagi ;saya tahu banyak yang suka simpan shopping bag yang bekas membeli barang 'branded' ;-)

Oh btw, diatas itu foto jepretan saya, silakan klik disini bila ingin liat lainnya...

Thursday, 22 February 2007

IKEA HACKS!










Bila anda pecinta produk IKEA, anda pasti suka website ini.

Tetapi tentu bukan hanya untuk produk-produk dari IKEA, tentu kita bisa belajar dari ide-ide yang ada untuk merek furnitur lainnya. Intinya, recycle, reuse, reimagine!

;-)

Wednesday, 21 February 2007

I have to remember = It's the color, stupid. ;-)

Mungkin pernah dibahas sebelumnya, tetapi juga mungkin belum benar-benar terasa penagasannya. WARNA.

Warna adalah segalanya, terutama untuk interior rumah anda. Pastikan konsep warna telah ditentukan sebelumnya dan ...stick to the plan.

Coba bayangkan mobil idaman anda...Ferrari? Porsche? Rolls Royce? Bentley? atau yang, ehm, lebih 'real', sebuah mobil yang hendak anda beli tahun ini. Lalu bayangkan mobil yang 'keren' tersebut di cat dengan warna yang anda tidak suka, atau tidak umum; tentu kita tahu jawabannya, kita sebel banget. Rasa sebal tersebut bisa sampai ke titik yang, bila hanya warna yang kita tidak suka tersebut ada di showroom itu, kita malah beralih ke pemilihan mobil lain.

Mobil jelas, bukan sekadar 'benda berwarna', tentu lebih dari itu. Bayangkan si pembuat mobil, segala macam rancangan dan teknology dikerahkan untuk memberikan produk yang baik, namun keputusan pembelian oleh kita, bisa dipatahkan dengan alasan yang sederhana; saya tidak suka dengan warnanya.

Mobil hanyalah satu contoh saja, bisa kita terapkan di berbagai produk lainnya, apalagi fashion, tentu lebih rentan lagi dengan isu warna ini...

Jadi kembali ke desain interior anda, perhatikan warna. Bila melihat foto yang anda 'naksir' dimajalah, jangan buru2 liat furniturenya, tetapi "lihat warnanya"...dan stick to the plan.


..dan bila saya terkagum dengan desain interior yang ada di majalah-majalah, lebih baik saya ingatkan ke diri saya sendiri; It's the color stupid.

;-)

Thursday, 15 February 2007

Berapa Fee nya?

Posting ini tentu dapat di argumen kan, dan pada satu poin bisa saja kontroversi, dan tentu, subyektif. Harap baca dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

This is it; "Bila dana yang ada siapkan dalam membangun rumah 'pas-pas'an, ambillah desainer yang baik (baca:lebih mahal dari umumnya) dan kontraktor yang sangat baik (baca; lebih mahal dari umumnya).

Tidak pada umumnya yang terjadi, Rumah Mewah (dengan kemampuan budget fleksibel) dapat menggunakan (terutama) kontraktor yang bagus, sementara Rumah "budget" sebaiknya juga menggunakan kontraktor yang punya "harga miring" dan desainer yang "ok-ok saja".

Ini dasar pertimbangan saya; Untuk proyek yang punya budget pas, anda tidak sanggup berhadapan dengan kesalahan. Sebuah kesalahan desain, berakibat rumah tersebut tidak sedap dipandang, tidak berfungsi seperti yang diharapkan. Sebuah kesalahan pembangunan, mengakibatkan rumah yang 'sakit-sakit' dan rentang waktu pelaksanaan yang tidak jelas, juga penggunaan material yang boros, belum lagi kita bicara kualitas fisik bangunanya.

Harapan anda adalah kepada, team yang solid.

Ini contoh argumen ini;

Si A mempunyai budget 500 juta, bila komponen fee desainer dan kontraktor total senilai 20% (versi fee tinggi), maka "harga" resmi bangunannya senilai 400 juta.

Si B mempunyai dana yang sama, 500 juta, bila dia bisa mendapat fee desainer dan kontraktor "harga miring" misalnya 5% maka harga bangunan si B adalah 475 juta.

Sekarang , mari kita bicara perbedaan 75 juta itu. Apakah nilai 75 juta bisa membuat proyek itu lebih baik? apakah nilai 75 juta yang lebih milik si B itu merupakan "75 juta lebih bagus" atau kah "75 juta untuk menutupi kesalahan?" atau kah "lebih 75 juta namun tidak puas?" dan seterusnya...

Berapa kali kita melihat proyek yang kita tahu menghabiskan biaya tinggi namun tidak impressive, sedangkan juga kita lihat rumah "sederhana" namun nyata-nyata kita tahu itu pekerjaan dari hasil tangan terbaik?

Yang mana kira2 anda inginkan? ;-)

(juga silakan baca posting sebelumnya tentang pentingnya kontraktor yang baik...)

Sunday, 4 February 2007

Banjir! untuk diingat selalu...Februari 2007

Memang kadang kita panik dan puyeng kekita banjir menghampiri kita, syukur untuk saya, 2 kali mengalami banjir besar 2002 dan 2007 ini walau saya tinggal di 2 tempat yang berbeda, keduanya berada di daerah "bebas banjir" , namun bagaimana juga, tetap merasakan terputusnya aliran listrik, dan terbatasnya aktifitas akibat banjir ini.

Namun saya juga ingat selalu, betapa mudahnya kita melupakan hal ini...

Dalam anda merencanakan pembelian lokasi tanah untuk rumah anda ingatlah selalu akan hal ini, walau mungkin 2008, 09,10 misalnya tidak ada banjir besar lagi, jangan heran bila 2011 dan selanjutnya banjir ini datang, dan ketika menghampiri rumah anda, tidak ada pilihan lain kecuali pasrah. Dan bila anda 'terpaksa' membangun rumah di daerah rawan banjir maka sebaiknya kita pikirkan baik-baik dalam perencanaan rumah anda...

Misalnya;
-Rumah 2 lantai atau lebih tetap lebih baik, walaupun hanya ruangan kecil diatas.
-Tangki penampungan air yang besar
-Genset (seberapa pun kecilnya)
-Paling tidak, ada 1-2 kamar mandi yang mempunyai bak air (walau 'gak keren')
-Peninggian jalur masuk mobil, atau bila perlu ketinggian rumah
...dan mungkin ide-ide lain...yang harus kita pikirkan, walaupun pada saat pembangunan berjalan udara sedang 'kering'...