Wednesday, 18 April 2007

Waktu, Kapan Lambat, Kapan Terlalu Cepat?

Background Story:

Saya di ajak oleh teman saya ke sebuah warung gaul di cipete, katanya Ikan Patin bakarnya enak banget, tapi " jangan ditungguin", karena lama sekali membuatnya. Mereka membakarnya tidak terburu-buru sehingga bumbunya meresap, memang bila kita memesan ikan bakar di restoran akan lebih cepat disajikannya, tapi karena pekerjaan mereka instan(cepat), tentu ikan bakarnya tidak sebaik disini. Kira-kira seperti saran teman saya.

Saya jadi berpikir mengenai waktu pekerjaan...

Pada saat itu, saya baru saja mendapat brief dari sebuah developer untuk membuat sebuah gerbang. Bukan salah mereka, dari awal pun, pada saat perkenalan, mereka sudah wanti-wanti untuk 'kerja dengan cepat'. Developer ini juga berkata bahwa proyek gerbang ini sangat penting buat mereka.

Yang ada dikepala saya, bila gerbang ini sangat penting, mengapa mereka justru terburu-buru mengerjakannya?

Bagaimana bila di sebuah restoran saya memesan "Steak"dan saya meminta kepada sang pelayan untuk membuatnya secepat mungkin? mungkin karena saya lapar, mungkin juga saya punya perasaan, toh saya sanggup membayar steak ini, "I have the money, and I want it now".

Tapi bila saya pikir baik2? saya tidak tahu apa yang terjadi di dapur merek, jangan-jangan mereka malah memakai microwave hanya untuk "kejar setoran" saja.

Dan bila akhirnya rasa steak itu tidak enak, saya tetap harus membayar toh?

**************

Salah satu 'kriteria' tanda seorang Arsitek/Interior bahwa mereka itu profesional adalah Ketepatan Waktu. Tidak hanya dalam pengertian punctual bila berjanji untuk bertemu (janji jam 3 sore, datang harusnya jam 3 sore...) juga dalam ketepatan janji untuk penyerahan gambar. Jangan lupa untuk meminta time schedule...

Nah, inti dari tulisan ini adalah tentang penilaian kita kepada waktu yang di tawarkan dari sang desainer, yang pada umumnya, justru 'diberikan' oleh sang klien.

"saya ingin membangun pada bulan oktober"...atau misalnya "saya ingin bangunan jadi di bulan november" selain itu juga bisa seperti "saya mau yang cepat"...tentu itu yang kita harapkan sebagai klien kepada sang desainer, kenapa? selain alasan-alasan khusus, (oktober adalah ulang tahun perkawinan, misalnya - atau November agar pada tahun baru kita bisa mengundang teman-teman ke rumah baru, atau tentu ada rasa, ya saya punya dana cukup, kok lama sekali sih untuk membangun rumah ini? kenapa menggambar saja susah?

Pada satu sisi, sang desainer juga dihadapkan dua pilihan. Pertama, tentu ia ingin proyek ini, baik karena alasan finansial maupun profesional. Kedua, ada rasa bahwa desain yang baik, tentu bukan desain yang 'instan'.

Terkadang yang terjadi adalah, Sang Desainer tergoda untuk memberikan waktu sesuai dengan yang anda minta demi untuk mendapatkan proyek. Namun, walau pada akhirnya sang Desainer dapat memenuhi waktu yang di inginkan, pertanyaannya adalah, apakah dia telah memberikan hasil yang terbaik? ataukan "instant"?

Untuk ini saya belum ada jawaban pasti, poin yang terpenting adalah hati-hati dengan permintaan waktu yang cepat, dan jangan pula sampai kebablasan proyek berjalan dengan waktu yang terlalu "bebas"....

(isu yang sama, juga berlaku ketika kita meminta perhitungan budget kepada kontraktor, apakah dengan biaya yang kita minta mereka akan bekerja serius? apakah mereka akan mengurai kualitas material?)

Target kita semua adalah : Proyek ini berjalan dengan baik, dan Proyek ini hasilnya "sempurna". Waktu dan Budget bukanlah target utama kita, dan tidak ada artinya bila hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Membangun rumah bukanlah pekerjaan 1+1=2...