Selayaknya sebuah proyek, apapun proyek tersebut, baik merencanakan acara perkawinan, ulang tahun, trip ke luar kota, program pelatihan sampai rock concert, selalu ada hal-hal yang terjadi diluar kehendak kita, ada kalanya segala obstacle dapat dilalui namun ada kalanya memang harus berhenti atau quitting adalah jalan yang terbaik. Oh ya, begitu juga dengan perkawinan dan romance tentunya ;-)
Tentu pada saat anda membangun rumah anda, hal ini juga akan dijumpai, kali ini saya hanya fokus sekitar isu faktor apa saja yang sebaiknya anda mengganti team kerja anda:
Buat Pemilik:
- Desainer sulit untuk mengikuti arahan desain yang anda harapkan
- Desainer bekerja dalam waktu yang sangat lama/diluar waktu yang disepakati
- Desainer menolak untuk memberikan alternatif atau pemecahan permasalahan desain
- Kontraktor bekerja dalam waktu yang sangat lambat tanpa ada penjelasan
- Kontraktor membuat keputusan yang berhubungan dengan finansial anda tanpa persetujuan
- Kontraktor tidak memberikan material yang sesuai diharapkan
- Kontraktor tidak membetulkan kesalahan yang berhubungan dengan kualitas kerja
Pada umumnya permasalahan terjadi di isu seperti:
- Perbedaan arahan desain antara pemilik dan desainer
- Waktu kerja desainer dan kontraktor yang diluar kesepakatan bersama
- Pembengkakkan dana yang dibutuhkan tanpa ada solusi baik dari desain maupun pelaksanaan.
Adakalanya, faktor yang harus dipertimbangkan oleh anda sebagai pemilik proyek sebelum memutuskan hubungan kerja ini adalah:
- Apakah dengan mengganti team atau salah satu team ini dapat memberikan hasil yang lebih baik?
- Apakan anda sudah ada calon pengganti, ataukan calon pengganti siap untuk memberikan hasil yang lebih baik
- Faktor kerugian dari pihak anda sudah pasti akan muncul waktu proyek yang mundur lebih lama, dan pembiayaan akan lebih tinggi, apakah dengan memutuskan kerja dengan team ini 'worth the hassle'?
Read: Seth Godin's The Dip (dijual di kinokuniya)
Sunday, 26 August 2007
Saturday, 18 August 2007
Rumah Hook dan desain rumah modern
Pertanyaan :
1. Bagaimana dengan desain rumah di tanah "hook"?
2. Apa saja tipe rumah modern?
Hi, XXXX
Terima kasih telah menghubungi kami, untuk tanah di hook, ada baiknya memperhatikan kedua sisi jalan, dimana faktor GSB (garsi sepadan bangunan) akan mengurangi luas tanah yang dapat dibangun (rata2 di jakarta 4 m, tapi bisa 6-8 meter juga bila dijalan besar).
Dan juga dengan adanya 2 muka, maka posisi denah dan tampak menjadi "tidak biasa", pada umumnya kita kesulitan untuk menentukan mana sisi depan rumah. Dilain sisi, tampak rumah akan menjadi menarik, namun juga bisa diartikan biaya pembangunan menjadi sedikit lebih tinggi dari pada rumah dengan satu muka (depan).
Untuk desain modern, mungkin saya bisa istilahkan ada 4 tipe :
1.tipe minimalis 'murni' (biasanya dengan atap datar, bangunan simple dan kotak2)
2. tipe modern tropis, (biasanya dengan bentuk atap pelana - lebih sering disalah artikan dengan 'minimalis' - ini tipe paling banyak kita liat)
3.Tipe modern progressive (biasanya terkesan 'high tech')
4.classical modern, yaitu bangunan dengan prinsip bangunan classic yang sangat disederhanakan.
Tipe ke 2 sangat umum dipakai, disatu sisi, desain ini banyak disukai orang karena tidak terlalu jauh dari apa yang kita tahu dengan "desain rumah"...namun desain seperti ini sangat menjamur, bila anda tidak ingin terlalu menonjol, tipe ini sangat cocok,
bila anda termasuk yang ingin tamplil "beda", "cool" maka tipe 1 dan 3 bisa diterapkan (karena tidak semua orang berani), sedangkan tipe ke 4 cocok bila ingin punya desain yang long lasting, atau menjadi desain kompromi antara classic dan modern (terutama bila terdapat perbedaan keinginan antara anda dan pasangan anda, misalnya).
;-)
1. Bagaimana dengan desain rumah di tanah "hook"?
2. Apa saja tipe rumah modern?
Hi, XXXX
Terima kasih telah menghubungi kami, untuk tanah di hook, ada baiknya memperhatikan kedua sisi jalan, dimana faktor GSB (garsi sepadan bangunan) akan mengurangi luas tanah yang dapat dibangun (rata2 di jakarta 4 m, tapi bisa 6-8 meter juga bila dijalan besar).
Dan juga dengan adanya 2 muka, maka posisi denah dan tampak menjadi "tidak biasa", pada umumnya kita kesulitan untuk menentukan mana sisi depan rumah. Dilain sisi, tampak rumah akan menjadi menarik, namun juga bisa diartikan biaya pembangunan menjadi sedikit lebih tinggi dari pada rumah dengan satu muka (depan).
Untuk desain modern, mungkin saya bisa istilahkan ada 4 tipe :
1.tipe minimalis 'murni' (biasanya dengan atap datar, bangunan simple dan kotak2)
2. tipe modern tropis, (biasanya dengan bentuk atap pelana - lebih sering disalah artikan dengan 'minimalis' - ini tipe paling banyak kita liat)
3.Tipe modern progressive (biasanya terkesan 'high tech')
4.classical modern, yaitu bangunan dengan prinsip bangunan classic yang sangat disederhanakan.
Tipe ke 2 sangat umum dipakai, disatu sisi, desain ini banyak disukai orang karena tidak terlalu jauh dari apa yang kita tahu dengan "desain rumah"...namun desain seperti ini sangat menjamur, bila anda tidak ingin terlalu menonjol, tipe ini sangat cocok,
bila anda termasuk yang ingin tamplil "beda", "cool" maka tipe 1 dan 3 bisa diterapkan (karena tidak semua orang berani), sedangkan tipe ke 4 cocok bila ingin punya desain yang long lasting, atau menjadi desain kompromi antara classic dan modern (terutama bila terdapat perbedaan keinginan antara anda dan pasangan anda, misalnya).
;-)
Subscribe to:
Posts (Atom)