Monday, 27 October 2008

Design Trend Prediction 2009












Curved, Organic and Vivid Color juga 
White dan Metallic (silver-ish)/Carbon Fibre...

Fresh, bright, BOLD

Inspirasi: LEGO, WALT DYSNEY, Formula 1

Tidak mudah menentukan arah trend tahun depan, tetapi mungkin ada hint yaitu:
  • bentuk minimalis sudah akan ditinggalkan, lebih ke arah maksimalis
  • minimalis = zen = ketenangan diganti oleh vivid, active, bold, strong
  • segala sesuatu yang "green" dan "eco" sudah 'over exposed', diganti dengan Candy, Flower, Happiness
  • Shape yang kotak2 dan kaku, menjadi lebih soft, lucu, toy-ish, curved
Untuk penggemar mobil, bisa melihat arah yang BMW lakukan akhir ini, Wind(angin) design yang ada di konsep mobil MAZDA juga akan menjadi trend untuk desain kendaraan...

Sementara itu pengamatan saya...

Raul Renanda di Media October 2008


Media Indonesia Sabtu/Futurarc Magazine/Idea Renovasi Magazine...


Friday, 24 October 2008

di Colong dari Gizmodo.

Artikel di Gizmodo yang biasanya tentang gadgets, kali ini membahas tentang "relaxation room", saya gak tahan untuk ceritanya saya bahas disini. Kesimpulannya, persepsi kita terhadap Warna, Bau dan Suara, memang mempengaruhi kondisi emosional kita.

Yang uniknya, mereka anggap warna hijau bikin fresh, dan biru di langit2 mirip 'langit' yang bikin kita rileks...hmm..jadi inget wallpaper standard Windows? ruput dan lagit...sementara Mac OS 'galaxy'? apa artinya ya?


Kesimpulan?

Bila setuju warna berpengaruh, dan 'percaya' warna hijau (simbol rumput) dan warna biru (simbol langit) bikin kita tenang, somehow, di ruang kerja, kamar tidur, atau ruang lainnya yang ingin membuat kita lebih rilex, warna ini bisa di aplikasikan kepada asesoris2..misalnya bantal, vas bunga, karpet, ada kesan hijau...sementara untuk yang ditempel di dinding, seperti foto dan lukisan, bisa berwarna biru...

Kita coba saja...

Note 1: untuk suara, saya sendiri bisa lebih fokus bekerja bila mendengar suara air/hujan, makanya di Ipod saya, ada suara efek hujan.
Note 2: bener saya memang pake Windows vista (64bit) tapi di Mac Pro ;-)

Monday, 6 October 2008

Krisis! Harga Bangunan Naik!! Perlukan saya berhenti?

Perlu kah stop pembangunan? atau tunda proyek untuk tahun depan?

Saya sendiri pernah berpikir seperti itu, menunda, karena harga material tiba2 naek...

Walau ada ternyata saya sendiri tersadarkan akan satu hal.

Harga barang 'tidak pernah' turun. Bila iya, tidak drastis, sedangkan bila naik, ya menjulang tinggi.

Untuk kita yang berencana untuk membangun, tetaplah pada rencana ini. 
Untuk kita yang sedang dalam tahap membangun, menunda pekerjaan, dan membatalkan proses pekerjaan, terlepas dari harga material bangunan,  akan menyebabkan biaya semakin tinggi.

Lalu bagaimana bila kita tidak sanggup di 'tengah jalan'. 

Strategy staging. 

Fokus kepada stage yang krusial, terutama pada bagian eksterior. Pastikan bahwa, dengan biaya 'minimum' yang kita bisa pastikan ada, sudah tercakup dinding, atap, kaca, listrik, dan air.

Artinya, bila proyek ada kemungkinan berhenti, pastikan rumah tersebut "sudah berfungsi", yang berarti dapat dihuni. Walau dinding belum di cat, walau lantai belum terpasang semua.

Proyek dapat berjalan lagi, dengan membereskan bagian interior, landscape dan pendukung lainnya. Malah, mungkin ada baiknya pemencahan ini, sehingga kita tidak 'terburu2' menyelesaikannya, dan fokus kepada stage arsitektur, interior, landscape dsb.

Jalanin saja.

*selama masih dalam batasan rasional, tentunya.

Sunday, 5 October 2008

Arsitek Indonesia

Arsitek di Indonesia, juga seperti profesi lainnya di Indonesia, secara umum masih merasa 'dibawah kelas' profesi yang sama di negara2 lain. Rasa 'minder' dan anggapan masyarakat bahwa 'produk indonesia' dibawah rata-rata masih terasa dominan.

Namun bila kita teliti lebih lanjut, terkadang, perbandingannya lah yang tidak sesuai. Sering kita membandingkan para arsitek kita dengan arsitek 'kelas dunia'. Misalnya, arsitek top dari Amerika. 

Yang kita tidak sadari adalah, para arsitek top ini, juga merupakan 'arsitek top amerika', yang berarti, di mata arsitek 'umum' di amerika, merekalah yang paling bagus. Sementara, banyak arsitek di Amerika atau negara maju lainnya, sebernarnya, dapat kita anggap 'biasa' saja, atau tidak lebih bagus dari arsitek lokal.

Seperti misalnya, acara TV 'Sex and the City' dan acara TV lainnya yang sejenis, yang mungkin secara umum, kita anggap adalah bagian lifestyle dari warga di Amerika pada umum. Single adult woman yang penuh dengan 'kegiatan' seksual dalam hubungan dengan pria mana saja yang mereka suka. Terasa sangat liberal dan bebas dari kungkungan 'moral'.

Kembali lagi kita harus melihatnya, bahwa serial TV ini, adalah 'mimpi'nya orang Amerika juga, dalam arti, tidak realistis menggambarkan 'value' sehari-hari warga Amerika pada umumnya.

Apakah ada wanita2 seperti ini? pasti ada. Disini pun juga ada. Tetapi apakah ini menggambarkan lifestyle single woman di Amerika pada umumnya, jawabannya kemungkinan besar adalah tidak. Bahkan saya berani menebak banyak wanita di Amerika yang jauh lebih konservatif dibandingkan wanita di Indonesia.

Secara garis besar, manusia itu sama dimana saja.

Lalu hubungannya dengan arsitek di Indonesia apa?

Nasibnya hampir sama, dimana arsitek indonesia, menjadi korban image yang telah terbentuk selama ini, kelas kambing. Bila saya dilahirkan sebagai anjing, tetapi orang tua saya menggangap saya kambing dan memberi makan seperti layaknya kambing, teman-teman saya bilang saya itu benar kambing, guess what?walau saya berdiri didepan cermin, saya pun akan berkata, saya kambing.

Saya, dan arsitek indonesia lainnya, lupa untuk mengonggong.

Bila anda, sedang mencari arsitek untuk proyek rumah anda, hal yang terpenting justru memberikan motivasi kepada sang arsitek ini, agar dapat berani bekerja diluar apa yang selama ini ia kerjakan. Berikan tantangan dan dukungan kepadanya.

Mungkin anda merasa konyol untuk melakukan hal ini. But trust me, bahkan bila anda melihat sang arsitek ini sudah cukup baik hasilnya, tetap tantang ia agar bisa lebih baik lagi. Bangunkan arsitek ini dari ingatkan bahwa ia bisa mengonggong.

Saya sendiri sering kehilangan motivasi dalam bekerja. Dan klien yang baik, justru adalah para klien yang membuat saya 'menggonggong' lebih keras. Mengingatkan kepada saya, saya bukanlah, kambing.

Bila sang arsitek diberi motivasi, ia akan memberikan hasil yang baik, dan berarti, untuk para klien, itu adalah keuntungan yang luar biasa, dimana sang arsitek dapat memberikan hasil yang terbaik untuk kita.

Friday, 3 October 2008

Feng Shui Lagi....


Apakah Feng Shui bagian dari arsitektur?

Well, ada yang setuju, ada yang tidak. Yang tidak setuju mungkin berpendapat karena Feng Shui sifatnya tidak terukur/teruji, atau puluhan alasan 'akademik' dan 'profesional' lainnya...

Dan penjelasan itu saya rasa masuk akal.

Tapi, yang juga saya pikirkan, lalu bagaimana tentang efek warna? golden section? proporsi? emotional attachment? hirarki?

Apakah sebuah 'karya arsitektur' hanyalah sebuah 'benda' yang harus masuk akal?

Lalu kenapa kita 'suka' akan satu style tapi 'benci' akan style lain? (walaupun keduanya memiliki fungsi yang sama)

Mengapa saya harus memperhatikan 'simbol'2 tertentu dalam mendesain Gereja atau Mesjid?

Mengapa rumah tinggal, tidak bisa kita anggap sebagai 'our personal temple', dimana saya adalah Raja nya?

Untuk siapa arsitek mendesain rumah tinggal? Apakah rumah itu harus 'masuk akal'?

;-)