- Kita merasa, tugas seorang arsitek adalah, menggambar denah.
- Kita merasa, sebenarnya tukang atau kontraktor pun bisa membangun rumah.
- Kita merasa, sebenarnya kita juga bisa menggambar denah.
- Kita merasa, si arsitek toh tinggal contoh desain yang ada dimajalah/brosur developer
- Kita merasa, si arsitek nantinya egois dan mengatur keinginan kita.
Sebenarnya, fee arsitek bisa dirasakan sangat murah bila:
- Kita tahu bahwa, sang arsitek justru memperkaya imajinasi rumah impian kita
- Kita tahu bahwa, sang arsitek membantu membuat rumah yang nyaman
- Kita tahu bahwa, dengan desain yang baik, rumah tersebut lebih 'valuable'
- Kita tahu bahwa, rumah tersebut akan menjadi kebanggan kita, dan dipuji oleh teman2
Mungkin 'kelebihan' diatas sifatnya lebih "kualitatif"...bila kita termasuk orang yang perlu "justifikasi" dalam rupiah, maka perhatikan bahwa;
Yang terpenting, biaya pembangunan, justru sebenarnya akan lebih murah karena:
- Menghindarkan kesalahan desain, alias tidak ada bongkar2 setelah terbangun.
- Rumah berfungsi dengan benar, sehingga tidak ada ruang yang tidak terpakai dan boros.
- Menghindari praktek "kontraktor nakal", karena arsitek umumnya mengerti biaya pembangunan yang 'normal'.
Sudah beberapa proyek yang saya tangani, yang sang klien baru sadar bahwa ia membutuhkan jasa arsitek, dan sudah ditengah 'pembangunan' tanpa bantuan arsitek sama sekali; dimana sang klien baru menyadari pentingnya fungsi 'arsitek profesional' setelah melihat banyaknya kesalahan dilapangan, dan uang terbuang percuma bila tanpa bantuan arsitek handal.
Prakira saya, tanpa bantuang "saya" atau arsitek lainnya, pemborosan cost bisa mencapai 30%!, saya pernah membantu menyelamatkan biaya pembangunan rumah tinggal dengan biaya 2 milyar rupiah. Bayangkan, uang sebesar itu hampir terbuang percuma...
Sekarang, murah atau mahal kan fee arsitek menurut anda?