Betul, memang beberapa diantara klien saya menginginkan sebuah desain rumah yang budgetnya 'bikin orang sakit perut' mendengarnya.
Namun, saya merasakan adanya 'myth' seakan-akan proyek 'superhouse' tersebut adalah proyek 'buang-buang' uang saja, tidak 'manusiawi' atau memperlebar jurang sosial.
Ditulisan ini jelas saya ingin menghindari soal perdebatan sosial, karena memang bukan 'kompentensi' saya dibidang itu.
Yang ingin saya sampaikan adalah, terdapat perbedaan 'mindset' yang besar tentang 'kemana larinya budget sebesar itu'. Sebuah superhouse dirancang untuk membuat rumah tinggal, dengan kualitas bahan dan desain yang terbaik, dengan perancanaan yang sangat matang dan komprehensif, dibuat dengan kekuatan dan teknologi yang terkini. Rumah tersebut, memang 'mahal' secara kualitas. Biaya yang dikeluarkan, disebabkan faktor-faktor tersebut, bukan 'asal mahal' saja.
Ilustrasi yang paling sederhana adalah, bila kita tengok mobil Rolls Royce, kenapa harganya sebegitu mahal "padahal sama-sama roda 4", karena sang pecipta kendaraan tersebut, membutuhkan tenaga dan material terbaik untuk menghasilkan mobil yang terbaik tersebut. Biaya yang kita keluarkan, bisa saja saya setarakan seperti mobil kelas "kijang" yang kita 'permak' dengan menggunakan banyak 'bling'. Pada roda kita gunakan bahan titanium dengan lapisan mutiara, kemudi dengan hiasan batu berlian, body mobil kita 'cat' dengan menggunakan emas, dsb. mobil "kijang" tersebut, bisa2 menyerupai harga sebuah Rolls Royce.
Mobil 'Kijang-berlian' tadi, itu dapat kita sebut sebagai "rumah boros".
Sementara, sang Rolls Royce adalah "superhouse".
Membuat 'Rumah Boros' adalah langkah yang mudah, pasang dan tempel segala sesuatu yang mahal.
Membuat 'Superhome" adalah langkah yang sangat rumit dan kompleks, bukan bertujuan untuk menciptakan karya yang "mahal", namun bertujuan untuk membuat rumah yang "sempurna".
Iphone diatas adalah "Handphone Boros". (dan lebih mahal dari Rolls Royce)