Kenapa kita meng-hire, arsitek, interior, dan kontraktor? karena mereka adalah ahlinya. Kita bisa saja lebih pintar dan lebih banyak mempunyai informasi tentang rumah tinggal yang 'keren' dan segala hal mengenai fungsi rumah 'mewah' (misalnya), namun pada saatnya kita pun harus melepas rasa kontrol tersebut kepada team kita, mengapa? karena mereka adalah orang-orang yang memang hidupnya dari 'keahlian' tersebut.
Misalnya, saya senang menyanyi, saya suka ber-karaoke, dan ibu, istri, anak dan teman2 merasa suara saya bagus...tapi apakah itu artinya saya bisa menjadi penyanyi profesional? begitu juga dengan memasak, menjahit dan 'hobi2' lainnya. Semua keahlian kita yang diakui oleh orang2 disekitar kita, tidak akan artinya dengan orang yang menggantungkan hidupnya kepada 'hobby' tersebut.
Mereka adalah orang-orang yang, makan, tidur, bernapas dengan 'hobby atau keahlian' tersebut.
Bisa saja kita mempunyai talent lebih baik dari para 'profesional' tersebut, namun, tetap saja, mereka mempunyai kelebihan dan pengalaman yang tidak kita punyai.
Jadi, bila kita menemukan kekurangan dari arsitek/interior dan kontraktor kita, dan ada beberapa hal yang kita merasa lebih baik dari mereka, maka diskusikan hal tersebut, sampaikan apa2 yang kita inginkan, atau informasikan. Namun, setelah itu, biarkan mereka yang mengerjakannya...kita hanya bertugas untuk meng-guide mereka.
Mungkin hasilnya tidak akan sempurna atau 100% seperti apa yang kita inginkan, namun bila kita bijaksana, hal yang 'biasa' pun terkadang lebih baik dari pada hasil yang 'kacau balau' akibat hilangnya motivasi dari team kita, atau campur tangan kita yang terlalu dalam...
Thursday, 31 July 2008
Monday, 21 July 2008
Siapkan Team Hebat untuk proyek rumah kita!
Setiap proyek rumah tinggal, seperti proyek2 lainnya (membuat rocket ke bulan, membuat mobil racing, membuat acara arisan besar, acara perkawinan) harus dimulai dengan pilihan orang-orang yang bagus dalam pekerjaannya dan cocok dalam menjalankan tugas.
Kita sering menganggap bahwa membuat rumah tinggal hanyalah:
- Saya punya tanah
- Saya pinya uang
- Saya cari 'tukang gambar'
- Saya cari kontraktor
- Beres.
Padahal dalam pelaksanannya akan banyak tuntutan yang besar, masalah yang harus dihadapi, segala macam pendapat dsb.
Mulailah proyek kita dengan membangun team yang kuat, yang berarti terdiri dari:
- Arsitek
- Kontraktor
- Kita sebagai pimpinan team
- Pasangan kita (bila kita sudah berkeluarga) sebagai 'sidekick'
Hindari memberikan tugas dari top down. Sebaiknya bekerja bersama, suksesnya rumah ini adalah sukses semua, 'gagal'nya proyek ini adalah 'kesalahan' semua, hindari 'blame game'..
Siapkan team yang hebat, untuk karya yang hebat!
Wednesday, 16 July 2008
Memilih Arsitek...
Architect" usually depicts an image of a lateral thinker; the guild of society that think "outside the box", many connotations are attached to the way we should think, act and dress." (image dan tulisan dicolong dari sini..)
Entah kenapa, tiba2 ada 3 pihak yang saling berkaitan ingin bertemu dengan saya untuk menjadi konsultan mereka...yang pertama, proyek rumah tinggal, kedua, proyek interior, yang terakhir adalah proyek 'komersial'...
Di keroyok seperti itu tentu sebenarnya menyenangkan buat saya, apalagi, entah kenapa, saya sangat merasa comfortable dilingkungan para 'calon klien' ini, ada rasa, secara intelektual rada 'nyambung', walau mereka lebih 'senior' dari saya...
singkat cerita, diproyek yang komersial ini lah yang dimana saya diminta untuk memberikan 'nyawa' baru kepada proyek yang setengah jadi ini. Arsitek yang mereka pilih adalah salah satu arsitek terbaik dinegeri ini, dan saya mengenalnya sangat baik dan juga orang yang saya hormati dan kagumi. Entah kenapa, sang klien, tidak sengaja, bertemu dengan saya dan memberikan kesempatan untuk memberikan energi baru diproyek ini.
Sepintas tidak ada masalah mendasar dengan sang arsitek yang telah mereka pilih, apalagi bila bicara soal pengalaman, beliau lebih banyak tahu dan teamnya pun lebih komplit dari pada saya. Lalu apa yang menyebabkan keterlibatan saya diperlukan? Jawabannya ternyata adalah;
Cocok dan tidak cocok.
Bukan teknis, bukan estetik, bukan kualitas, bukan profesionalisme, bukan finansial, bukan waktu, tetapi 'cocok'.
Bila saya mencoba untuk menganalogikan dengan karir seorang penyanyi profesional; mereka adalah orang yang tahu, mana lagu yang cocok dengan suaranya, mana lagu yang tidak bisa mereka nyanyikan. Bukan masalah 'fales', bukan masalah umur, bukan masalah gaya, tetapi, apakah karakter sang penyanyi dapat berfungsi dengan maksimal pada lagu tersebut.
Seorang produser hebat, tahu, siapa 'artis' yang baik untuk, menyanyikan lagu tertentu, atau untuk filem, tahu peran yang cocok untuk artis tertentu.
Memang ada orang2 yang luar biasa bakatnya, dapat menyanyikan lagu apa saja, dapat berperan mejadi apa saja...namun, saya yakin, mereka tetap mempunyai lagu atau peran yang dapat memberikan mereka kesempatan untuk perform secara maksimal.
Kembali ke cerita arsitek, bila kita ingin mencari arsitek untuk rumah tinggal kita, kita pun harus menyadari bahwa, terkadang, nama besar seorang arsitek belum tentu adalah orang yang terbaik untuk proyek kita. Yang terpenting adalah mencari seorang arsitek yang dapat mengerti visi kita sebagai owner, arsitek yang dapat berkomunikasi dengan baik kepada kita, arsitek yang dapat 'menjadi satu' dengan proyek tersebut.
Kita sebagai owner dari proyek rumah tinggal kita, memang selayaknya bekerja seperti seorang produser sebuah album musik, filem atau pelatih team olah raga. Mencari bakat2 baru, atau memaksimalkan top talent untuk satu tujuan; menghasilkan proyek (kita) yang terbaik.
Maka, tak heran, biasanya orang yang berbekal pengalaman manajerial yang baik -buat saya sebagai arsitek- adalah seorang klien yang luar biasa...
Subscribe to:
Posts (Atom)