Tuesday 22 April 2008

Pilih Arsitek yanh sesuai dengan kita...

Saat saya meliput sebuah rumah tinggal yang akan di tampilkan di salah satu TV swasta, saya berkesempatan untuk bertemu dengan sang pemilik rumah. Karena posisi saya sebagai 'orang yang independen', alias tidak ada hubungan dengan sang arsitek maupun yang punya rumah, saya berkesempatan menanyakan satu hal yang cukup penting (buat saya..);

"mengapa ibu memilih arsitek ini? apa dasarnya ibu menggunakan jasanya?"

Jawaban yang diberikan oleh yang punya rumah, sungguh masuk diakal, "saya memilihnya karena ia adalah arsitek yang mau mendengarkan keinginan saya, beberapa arsitek terkesan memaksakan kehendaknya kepada saya"...

Mendengar jawaban tersebut, saya sungguh mengerti apa yang ia maksud. Karena, memang ada teman saya yang menggunakan jasa arsitek yang cukup senior, sang klien pun harus bertemu dirumah sang arsitek (bukan di tempat klien seperti biasanya..) dan yang cukup mengejutkan buat teman saya itu, ketika mereka ada berbeda pendapat, teman saya justru 'diusir' dari rumah arsitek tersebut......sungguh menyebalkan?

and you know what?

Teman saya tetap menggunakan jasa sang arsitek, dan sangat bangga akan hasilnya.

Kedua contoh tersebut adalah sisi yang berbeda. Dimana, kedua tipe klien tersebut, memang sungguh berbeda.

Yang pertama, mengharapkan sang arsitek membantu mewujudkan rumah impiannya..
Yang kedua, mengarapkan sang arsitek dapat mereliasasikan 'karya terbaik' sang arsitek...untuk rumahnya...

Memang pada akhirnya, kita lah yang menentukan arsitek mana yang cocok buat kita. Kedua 'jenis' arsitek, yang memaksakan kehendaknya (agar desain rumah tersebut menjadi baik) dan tipe arsitek yang akomodatif (agar kita yang punya rumah merasa rumah tersebut 'milik' kita) pastinya dapat memberikan hasil desain yang baik...hanya pendekatannya yang berbeda..

Nah, untuk anda, arsitek mana yang cocok untuk rumah anda nantinya?