Wednesday 31 October 2007

Memahami sifat 'organik' rumah....




Kita sudah terbiasa hidup dalam dunia yang serba instan, serba presisi.

Dulu setiap kopi, rasanya bisa berbeda-beda setiap kita membuatnya, kadang terlalu pahit, kadang terlalu manis. Secara ada 'instant coffe mix' dalam satu sachet. Takaran pas, setiap kita minum, rasanya Pasti.

Dulu setiap membuat baju, kadang kekecilan, kadang terlalu besar. Jahitannya pun macam2...kadang bagus, kadang ada saja kancing yang terlepas. Sekarang, tinggal membeli baju jadi di Mall, beres. Kualitas pasti sama, ada yang gak beres? ganti saja besoknya (selama masih ada garansinya).

Setiap kereta kuda, dan mobil sebelum ada Ford Model T, bisa dianggap tailor made, special, yang berarti, kualitasnya belum tentu sama, case by case. Sekarang, well, Ferrari pun, tetap banyak jumlahnya, sangat jarang mobil yang dibuat "bespoke".

Namun, rumah tinggal kita, sampai saat ini, masih dianggap proyek "tailor made", satu desain untuk satu rumah (kecuali rumah real estate). Maka setiap kasus memiliki problematika yang berbeda-beda.

Harus kita sadari bahwa, rumah kita unik, dengan berbagai kelebihannya, dan kekurangannya. Rumah kita bukanlah sebuah karya masal dengan quality control yang setara dengan pabrik. Setiap rumah, punya problematikanya sendiri.

Sangat penting buat kita, agar menjaga hubungan baik dengan kontraktor, yang setara dengan tukang jahit kita, mereka lah yang menjaga kualitas fisik rumah kita. Dan rumah, karena bukanlah produk benda sintetis, bersifat organik. Rumah menyentuh tanah, didalamnya banyak binatang dan tumbuhan yang mempengaruhi rumah anda, Rumah 'berhubungan' dengan sinar matahari dan hujan, yang pastinya akan mempengaruhi kualitas rumah anda, Rumah berdiri diatas pondasi di dalam tanah, yang bergerak, kadang 'sinking' (betul, tenggelam), kadang moving (betul, bergerak). Hal tersebut mempengaruhi kualitas fisik rumah kita.

Terutama ketika rumah baru saja selesai pembangunannya, rumah tersebut bergerak, beradaptasi dengan linkungannya, dengan tanah, dengan udara. Maka, mungkin bisa saya katakan 99% rumah, atau proyek bangunan mana saja, akan berhubungan dengan:
  • Retak
  • Bocor
  • Pudar/Kelupas
Bila hal ini terjadi, jangan panik, namun pastikan bahwa hal tersebut dapat di betulkan oleh kontraktor kita. Minta lah 'garansi'/retensi sesudah masa pembangunan, untuk membetulkan hal-hal yang 'salah' atau 'bergerak' sesudah masa pembangunan.

Perhatikan problem yang selalu muncul:
  • Plumbing di Kamar Mandi
  • Bocor di genteng
  • Rembesan air dari kamar mandi
  • List2
  • Gagang pintu
  • Cat lembab dan kelupas
  • Listrik yang putus

Selama hal ini terjadi kurang dari 6 bulan, maka masih dapat dianggap wajar, kita tinggal meminta pihak kontraktor untuk membetulkannya, tanpa ada fee tambahan (kecuali bila parah - maka sebaiknya dibicarakan baik-baik jalan keluarnya) . Bila hal ini terjadi lebih dari 6 bulan, maka ada baiknya kita menginvestigasi lebih lanjut kualitas pekerjaan kontraktor dan kualitas material yang di pakai.

Rumah kita bukan lah benda fix/mati, rumah itu sifatnya organik, haruslah kita pelihara setiap saat.