Monday 4 December 2006

Project : Sumbawa House (raul renanda 2005)















Apabila anda tertarik dengan desain yang klasik, ada beberapa hal yang penting untuk ditekankan...

Arsitektur Klasik bukanlah arsitektur tropis.
Arsitektur Klasik berkembang atas dasar pattern yang telah ditentukan sejak jaman Yunani kuno.
Arsitektur Klasik, bukanlah "karya" bangsa Asia...

Inti dari 'statement' diatas adalah, kita tidak boleh "mengira2" bentuk bangunan ini, sebaiknya anda memilih arsitek yang benar-benar telah mempelajari langgam ini dengan baik. Pengetahuan tentang arsitektur klasik sangat menentukan, menebak dan memodifikasi tanpa dasar yang jelas, akan menghasilkan desain yang masuk dalam kategori (ehm) norak.

Kali ini saya menekankan pada elemen detail dari bangunan ini, yang saya harapkan dapat anda terapkan, atau diskusikan kepada arsitek pilihan anda




















Sudut atap, (a.) adalah bagian yang penting dalam mendesain rumah klasik, disarankan untuk menggunakan kemiringan lebih dari 30 derajat, rumah kolonial belanda menggunakan sudut 45 derajat, sedangkan untuk jenis rumah klasik seperti yang ada difoto ini menggunakan sudut 60 derajat...




















Jendela (b.) untuk desain ini menggunakan jendela krepyak, yang memang pada "jaman dulu" digunakan untuk menghalau pandangan kedalam, namun udara segar masih dapat masuk kerumah, selain itu juga sangat diperlukan bila dalam kondisi hujan, dimana air hujan tidak masuk, namun udara tetap masuk. Tentunya pada saat ini kondisi tidak lagi sama, dimana - terutama Jakarta - udara relatif kotor dan berdebu, sementara penghawaan sebagian besar sudah menggunakan A/C, sehingga dalam proyek ini daun jendela krepyak digunakan hanya sebagai elemen asesoris saja. Karena memang ini adalah sebuah desain "revival" yang bedasarkan arsitektur lama, penggunaan asesoris dapat di "sah" kan. Untuk proyek ini jendela utama (c.) menggunakan bahan dari PVC dari merek Broco (selain itu juga ada merek Fega/kommerling) pemilihan kusen ini atas dasar daya tahan (tentu berbeda dengan kayu yang harus berurusan dengan rayap dan lapuk) juga dimungkinkan penggunaan double glass untuk pengambat suara, dan juga panas....

Ketebalan dinding juga harus diperhatikan, karena memang pada jaman dahulu bangunan menggunakan batu sebagai elemen struktural dinding, maka dinding mereka sangatlah tebal, pada saat ini dengan menggunakan bata dirasa sudah cukup (tebal 15-20cm) maka untuk memberikan efek ketebalan, salah satu triknya adalah dengan memposisikan kuses ke arah dalam bangunan, sehingga efek dinding tebal dapat dicapai....



















Bentuk pagar tidak selalu harus membeli atau memilih dari yang sudah ada, kita dapat mendesain kembali elemen arsitektur yang tidak ada dilapangan, kelebihan kita mempunyai proyek di Indonesia adalah mudahnya membuat custom design selama dapat dilakukan didalam negri dan teknik dapat dipertanggung jawabkan, pada proyek ini digunakan tanda silang yang memang pada Roman Classical sangat populer...film seperti Gladiator atau Rome dapat menjadi sumber inspirasi bila anda sedang membangun proyek rumah bedasarkan arsitektur klasik....




















Lampu Pagar (e.) ini juga salah satu contoh custom design, dimana saya sebagai desainer proyek ini sulit menemukan tipe desain yang sesuai dengan arsitektur ini...begitu juga dengan kolomnya (f.) yang sengaja didesain sesuai dengan tema Classic Revival meets Art Deco. elemen "flute" atau garis-garis cekung menjadi pilihan dalam menekankan benang merah atas dua elemen desain yang berbeda....



















Diatas terdapat foto detail dari entrance bangunan, dimana kita akan membahas beberapa detail penting....
Pintu garasi terbuat dari kayu yang diberi cat duco agar sesuai dengan jendela alumunium...selain itu pintu garasi dari bahan alumunium juga dapat diterapkan, bila anda menemui problem untuk menggunakan bahan-bahan exterior yang berbeda, misalnya untuk proyek ini terdapat 3 bahan dengan efek yang sama, jendela(PVC), pintu garasi (Kayu), Frame luar jendela (semen), maka perlu diperhatikan ketersediaan warna dari bahan tersebut, PVC adalah warna yang "pasti" dalam arti kita hanya bisa membeli warna tersebut tanpa bisa memodifikasi, sedangkan cat duco kayu dan cat dinding untuk semen, dapat kita olah menyerupai warna PVC, bukan proses sebaliknya....





























Elemen lainnya adalah pintu entrance, sangat diharuskan sebuah pintu utama terkesan mewah, jadi upayakan investasi yang baik pada elemen ini, Door Handle adalah elemen terpenting sesudah pintu itu sendiri, sebaiknya anda menggunakan yang terbaik, untuk contoh proyek ini saya menggunakan merek Baldwin buatan amerika...Stain glass juga merupakan elemen desain art-deco yang menarik, perhatikan kualitas si pembuat kaca patri ini dan anda pun bisa meng-customize desain dari kaca ini, agar terkesan transparat namun tidak tembus pandang.




















Canopy rumah ini terbuat dari besi, dimana elemen kanopi ini mungkin baru dapat diterapakan 2-3 abad terakhir karena teknologi baja sudah tinggi untuk konstruksi, ini adalah elemen tambahan "baru" yang ada dibangunan klasik dengan menggunakan suspended cable, kembali karena ini adalah design revival, maka 'cerita' penggunaan elemen arsitektural haruslah konsisten...



















yang terakhir adalah kesalahan yang umum terjadi di desain rumah klasik di Jakarta, perlu diperhatikan detail "list" bangunan dimana bagian dinding yang berwarna merah, haruslah satu garis dengan bidang lurus yang ada dibagian list bangunan (warna hijau), bila anda tidak memperhatikan ini maka bangunan anda akan terasa tidak sesuai dengan desain bangunan klasik pada umumnya....